Limbah plastik merupakan salah satu masalah terbesar di Indonesia. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Indonesia berada di posisi kelima di dunia sebagai salah satu negara penghasil sampah terbesar dengan total mencapai 9,13 juta ton. Selain itu, Indonesia juga menempati urutan kelima secara global dalam hal pembuangan limbah plastik ke laut dengan volume mencapai 56,333 ton.
Limbah plastik sering dipandang sebelah mata bagi sebagian orang karena keberadaannya tidak dianggap menguntungkan bagi lingkungan. Bencana akibat limbah plastik seperti banjir sudah menjadi langganan setiap tahunnya bagi beberapa daerah di wilayah nusantara. Peristiwa polusi plastik tidak hanya menghujani Indonesia, namun telah menjadi ancaman global. Hal ini tercatat dalam laporan Badan Investigasi Lingkungan sehingga PBB pun membuat kesepakatan yang mengikat sebagai upaya penanggulangan.
Edi Riva’i – PT Chandra Asri Petrochemical mengungkapkan, “Plastik itu terlalu mahal untuk dijadikan sampah.” Pernyataan tersebut mengandung makna bahwa plastik yang dianggap sebagai limbah sebenarnya memiliki nilai ekonomi dan berpotensi. Penggunaan plastik secara efisien tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga dapat mengubahnya menjadi sumber daya yang bernilai tinggi dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan.
Transformasi Limbah Plastik Menjadi Aspal
Limbah plastik yang sering terabaikan karena ketidak gunaannya ternyata dapat diubah menjadi material yang berguna melalui proses daur ulang. Pemanfaatan limbah plastik dapat diterapkan diberbagai bidang dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam agrikultur yang memanfaatkan plastik hitam atau film polietilena dalam pembuatan plastik mulsa untuk mengatur suhu tanah, mengendalikan gulma, dan menjaga kelembaban tanah.
Plastik juga berperan dalam industri infrastruktur secara signifikan saat ini. Salah satu terobosan dalam penggunaan plastik adalah pembuatan aspal dari bahan plastik. Kemajuan teknologi telah mempercepat perkembangan pemanfaatan limbah plastik. Bahkan, plastik yang sebelumnya tidak terpikirkan dapat diolah menjadi campuran aspal yang diklaim memiliki kualitas lebih baik dibandingkan aspal konvensional.
Proyek BSD City Implementasi Aspal Plastik
Proyek BSD City merupakan contoh dari pemanfaatan plastik dalam skala besar. Proyek tersebut merupakan kerjasama antara perusahaan dan pemerintah dengan tujuan untuk memanfaatkan dan mengurangi lautan limbah plastik yang sulit terurai jika dibiarkan tanpa pengolahan. Dalam proyek ini, aspal plastik digunakan untuk membangun jalan baru dan memperbarui infrastruktur jalan yang sudah ada.
Proyek BSD City menerapkan prinsip ekonomi sirkular dengan menggunakan aspal plastik untuk pembangunan jalan sepanjang 8,6 kilometer. Proyek ini memanfaatkan 164,2 juta lembar plastik kresek, setara dengan 410,57 ton sampah plastik. Proyek yang dimulai pada tahun 2021 ini resmi menyelesaikan pembangunannya di kawasan BSD City pada tahun 2023.
Implementasi aspal plastik di BSD City telah menunjukkan hasil yang positif, hal ini ditunjukkan dengan adanya respon baik dari masyarakat sekitar. Selain manfaat teknis, penggunaan aspal plastik di BSD City juga berkontribusi pada pengurangan dampak lingkungan akibat dari plastik. Pengubahan fungsi plastik yang biasanya berakhir pada tempat pembuangan akhir kini menjadi material konstruksi yang bermanfaat bagi industri, mendukung pembangunan berkelanjutan.
Infrastruktur dengan Aspal Plastik Ramah Lingkungan
Pemanfaatan aspal plastik memiliki potensi signifikan untuk meningkatkan infrastruktur global. Penelitian yang dilakukan oleh Alberth Telehala pada 2023 menunjukkan bahwa penambahan plastik ke campuran aspal membuat campurannya menjadi lebih stabil. Hasil uji menunjukkan bahwa semua campuran plastik yang diuji tetap sesuai dengan standar yang berlaku. Plastik membantu membuat aspal beton lebih kuat dan tidak mudah rusak karena plastik mencegah aspal menjadi terlalu lembek, tetapi tetap membuatnya fleksibel sesuai dengan standar yang diperlukan.
Aspal plastik menawarkan berbagai keuntungan termasuk ketahanan yang lebih baik, pengurangan biaya pemeliharaan, dan dampak lingkungan yang lebih rendah karena pemanfaatan limbah sampah kini sudah dikelola dengan bijak sehingga menghasilkan produk bernilai tinggi. Semakin banyak proyek yang menggunakan aspal plastik, semakin banyak pula kita membantu mengatasi masalah limbah plastik dengan cara yang ramah lingkungan.
Plastik sebagai Sumber Daya Berharga, Bukan Limbah
Plastik seharusnya dipandang sebagai sumber daya yang penting dan berharga, bukan sebagai sampah yang tak berguna. Potensi pemanfaatan plastik selain menjadi aspal harus tetap dieksplorasi. Tak hanya mengurangi limbah plastik, pemanfaatan daur ulang plastik juga menjadi langkah penting menuju masa depan yang berkelanjutan.
Perusahaan PT. Urban Plastik Indonesia adalah Pabrik Plastik di Indonesia yang menjual produk-produk plastik seperti Tali Rafia, Plastik Cor, Plastik Sampah, Plastik Mulsa, Selang Irigasi, Plastik Singkong, Kantong Mayat, Karung Plastik, Geotextile Non Woven, Geomembrane, Geobag, Welding Rod, biji plastik, terpal plastik, Geogrid dan Geomat. Untuk informasi lebih lanjut mengenai (Produk) merk Urban Plastic, silahkan hubungi melalui: Whatsapp/Mobile Phone : +62 811 1721338 (Ais) atau Email: info@urbanplastic.id.