Menurut berita dari Kompas tanggal 3 September 2021, banyak daerah-daerah di Indonesia yang sedang berusaha untuk meningkatkan pemulihan ekonominya masing-masing akibat wabah pandemi COVID-19. Hal ini tak terkecuali dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran yang terus berupaya melakukan terobosan-terobosan baru guna meningkatkan pemulihan ekonomi tersebut.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran tersebut adalah membangun Kawasan tambak udang vaname atau juga disebut sebagai shrimp estate di daerah Kalimantan Tengah.
Gubernur H Sugianto Sabran sangat pintar dalam menangkap peluang mengingat wilayah Kalimantan Tengah dikelilingi oleh kelautan dan perikanan yang memiliki garis pantai yang panjang dan luas.
Dengan dibangunnya shrimp estate tersebut maka dapat dipastikan akan mampu menumbuhkan pengusaha-pengusaha baru tambak udang vaname di wilayah Kalimantan Tengah sehingga akan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dan penyerapan tenaga kerja di wilayah tersebut.
Proyek shrimp estate yang memiliki luas 40 hektar bukan hanya akan dikembangkan untuk tambak udang saja, tapi juga akan dimanfaatkan sebagai daerah wisata, dan juga industri perikanan.
Proyek shrimp estate di Kalimantan Tengah yang dicanangkan oleh Gubernur H Sugianto Sabran tersebut menggunakan plastik tambak atau geomembrane. Ini adalah jenis plastik berbahan tebal berwarna kehitaman yang tentunya sering kita lihat di pinggir tambak-tambak.
Fungsi Geomembrane Untuk Pembangunan Kawasan Tambak Udang Vaname/Shrimp Estate di Kalimantan Tengah
Jadi apa sih fungsi geomembrane untuk proyek pembangunan tambak? Pertama-tama, kita harus mulai dengan melihat kualitas geomembrane terlebih dulu. Jadi Geomembrane adalah plastik berbahan HDPE (High Density Polyethylene) yang elastis, lentur, dan tidak cepat robek. Apalagi biasanya untuk tambak udang atau tambak ikan, ketebalan yang biasanya dibutuhkan mulai dari 300 mikron sampai dengan 750 mikron.
Selain itu, Geomembrane merk Urban Plastic memiliki lapisan Anti-UV sehingga tidak akan rusak di bawah sinar matahari yang kuat dan tahan digunakan selama jangka waktu minimal 5 tahun. Karena itulah Geomembrane sering juga disebut sebagai plastik kedap air karena anti bocor.
Biasanya sebelum mengaplikasikan Geomembrane tersebut, ada baiknya kita mengecek lokasi lebih dahulu, agar lahan yang nantinya akan dipasang Geomembrane terbebas dari benda-benda tajam seperti batu-batu karang.
Jika benda-benda tajam ini tidak dapat kita pindahkan, maka ada baiknya sebelum melapisi Geomembrane kita terlebih dulu melapisi Geotextile Non Woven. Dengan adanya Geotextile Non Woven ini maka Geomembrane tidak akan rentan rusak akibat benda-benda tajam.
Dan juga dudukan tanah di bagian bawah lapisan Geomembrane tersebut haruslah bagus karena nantinya Geomembrane akan menerima beban yang luar biasa berat di bagian atasnya. Dalam kasus ini, Geomembrane akan menerima beban air volume besar.
Jika tanah tidak dipadatkan dengan baik, maka dapat dipastikan di kemudian hari tanah akan mengalami penurunan. Memang penurunan ini tidak akan menyebabkan Geomembrane menjadi rusak atau robek, ini karena Geomembrane merk Urban Plastic memiliki tingkat elongasi yang tinggi, bahkan sampai 800%. Jadi jika lebar Geomembrane itu adalah 10 cm, maka Geomembrane dapat ditarik dan elastis sampai hampir 1 meter.
Untuk kebutuhan tambak, Anda dapat meminta ketebalan sebagai berikut: 300 mikron, 500 mikron atau 750 mikron.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai geomembrane merek Urban Plastic, silahkan hubungi melalui: Whatsapp/Mobile Phone: +62811 1721 338 (Cila) atau https://wa.me/628111721338, atau: Email: info@kapukmas.com